Bintan – Pariwisata Bintan rencananya akan dibuka pada bulan April 2021 ini. Para pelaku usaha pariwisata di sana mengaku sudah siap, tinggal menunggu tamu datang saja.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan, akan membuka sektor pariwisata di Kepulauan Riau pada April 2021.
Sandiaga sendiri sudah mengadakan pertemuan tertutup dengan Menteri Luar Negeri Singapura, Vivian Balakrishna terkait hal ini. Sandiaga bahkan telah mengungkapkan skema kunjungan turis Singapura ke Batam dan Bintan apabila travel bubble antar kedua negara telah disepakati.
“Ide dari Singapura di PCR, sampai Batam Bintan pakai GeNose. Mereka berkegiatan di area yang ditentukan. Setelah melakukan kegiatan mereka diarahkan ke hotel yang sudah ditunjuk dan kepulangan mereka melalui testing. Sampai Singapura ada proses sama,” ungkap Sandiaga.
Menanggapi hal itu, pelaku usaha pariwisata di Bintan mengaku sudah siap apabila sektor pariwisata kembali dibuka. Mereka hanya tinggal menunggu tamu datang ke Bintan.
“Sudah pada siap, tinggal nunggu tamu (datang) saja. Semua mau dijalankan, hanya tunggu saja,” kata Setiawan Tan, pelaku usaha dari Global Travel Bintan saat dihubungi detikTravel, Selasa (6/4/2021).
Setiawan mengakui, turis dari Singapura merupakan pasar terbesar dari pariwisata Bintan. Jika tidak ada mereka, dampaknya amat terasa bagi sektor pariwisata dan pelaku usaha di Bintan.
“Lagoi sama Singapura dekat, jadi pada dari sana. Untuk situasi sekarang, masih memprihatinkan. Masih belum ada tamu yang berkunjung, termasuk tamu lokal,” kata Setiawan.
Hingga saat ini, pembicaraan terkait Travel Corridor Arrangement antar kedua negara tersebut masih berada di tahap finalisasi.
Sementara itu, Gubernur Provinsi Kepulauan Riau Ansar Ahmad mengatakan kawasan pariwisata di Batam dan Bintan bakal dibuka untuk wisatawan mancanegara mulai 21 April 2021. Lagoi di Bintan dan Nongsa Point Marina Batam akan jadi pintu masuknya wisatawan mancanegara. “Secara umum mereka sangat siap. Mudah-mudahan langkah ini menjadi awal yang baik, mengembalikan Kepri sebagai daerah tujuan wisata. Sehingga perekonomian Kepri terus meningkat dan kembali mencapai pertumbuhan yang tinggi. Di mana kasus penyebaran COVID-19 bisa terus ditekan,” tutup Ansar dikutip dari Antara.
475 total views, 1 views today
