BINTAN, TRIBUNBATAM.id – Pemerintah Provinsi Kepri menggesa agar Pelabuhan Ferry Terminal Internasional di Desa Berakit, Kecamatan Teluk Sebong, Kabupaten Bintan bisa beroperasi.
Upaya itu dilakukan untuk mendukung kawasan wisata Pantai Trikora di Bintan yang sudah cukup terkenal hingga mancanegara.
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad mengakui sudah bersilaturahmi dengan Menteri Besar Johor membahas hal tersebut.
“Kemarin kita sudah bersilaturahmi dengan Menteri Besar Johor, terkait bagaimana memajukan pariwisata di kawasan Pantai Trikora,” ucapnya belum lama ini.
Menurut Ansar, upaya itu juga sejalan dengan rencana Bupati Bintan yang ingin memajukan kawasan wisata Trikora Bintan.
“Jadi Trikora tidak akan pernah maju jika entry pointnya tidak dibuka. Maka kemarin kita sudah bertemu,” terangnya.
Nantinya kapal dari Pelabuhan Berakit akan terkoneksi dengan kawasan wisata populer di Desa Aru Johor, Malaysia.

Sebab jarak dari Berakit ke Desa Aru Johor hanya sekitar 28 mil laut.
“Jadi nanti akan dibuka ke Desa Aru Johor, jarak tempuhnya itu 1 jam 10 menit,” ungkapnya.
Ansar juga menjelaskan untuk calon operator sudah ada yang mengajukan untuk mengelola Pelabuhan Berakit.
“Kita akan mendorong agar pelabuhan di ujung Pulau Bintan itu bisa segera beroperasi,” ungkapnya.
Ansar menyebut salah satu persoalan di Pelabuhan Berakit Bintan itu karena alur kapal selalu mengalami pendangkalan akibat air laut.
“Maka dari itu kita akan menggait pihak swasta untuk mengelola dan berkewajiban melakukan pendalaman alur setiap 6 bulan sekali,” ungkapnya.
Ansar juga menjelaskan, di tahun 2023 Kemenhub RI akan membantu untuk perbaikan ponton pelabuhannya.
“Kita sudah dapat yang ingin melakukan pengerukan sekaligus menjadi operator ferry terminalnya di sana. Soalnya lokasi pelabuhan di sana harus dikeruk 6 bulan sekali,” ungkapnya.
Ansar menambahkan, nanti pasir dari hasil pengerukan alur kapal bisa dikelola untuk penjualan dalam memenuhi kebutuhan reklamasi di daerah Kepri.
Namun memang terkait hal itu harus ada izin dari kementrian.
Yakni izin pengerukan, izin angkutan penjualannya untuk kebutuhan lokal untuk reklamasi.
“Kita dari provinsi akan terus mendorong Pelabuhan Berakit bisa secepatnya beroperasi. Sehingga tempat wisata di Trikora menjadi lebih maju,” tutupnya.
Sementara itu dari pantauan Tribunbatam.id di lapangan, Pelabuhan Ferry Terminal Internasional di Desa Berakit kondisinya sudah kurang terurus.
Dua ponton yang ada di sana kini sudah dalam kondisi rusak dan tenggelam di lokasi. Rumput liar juga tampak menyelimuti pekarangan lokasi pelabuhan di sana. (tribunbatam.id/Alfandi Simamora)
204 total views, 1 views today